Wednesday, April 10, 2019

Saat Kita Memiliki Sahabat

Persahabatan adalah satu jiwa dalam dua raga.Persahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sedari setelah kita kehilangannya.
Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu di dalam hatimu,
dan, akan menyanyikan kembali tatkala kamu lupa akan bait-baitnya.
Rasa hormat tidak selalu membawa kepada Saat kita memiliki sahabat,
tapi jangan pernah menyesal untuk bertemu dengan orang lain, namun menyesallah jika orang tersebut menyesal bertemu denganmu.

Bersahabat dengan orang yang suka membela kebenaran; Dialah hiasan di kala kamu senang dan perisai di waktu kamu susah.

Lebih baik bersahabat dengan orang Sederhana yang Bersih Fikiran dan Kelakuannya, daripada bersahabat dengan seorang Pandai yang Curang dan Jahat Fikirannya.
Kamu tak akan pernah memiliki seorang sahabat, jika kamu mengharapkan seseorang tanpa kesalahan; Kerana semua manusia itu baik jika kamu dapat melihat kebaikannya, dan menyenangkan kalau kamu dapat melihat keunikannya, tapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan kalau kamu tidak dapat melihat keduanya.

Punya sahabat baik adalah Mimpi yang di rindukan siapapun,
kerana sahabat baik itu ibarat Emas yang akan Berkilau selamanya.
Sahabat baik bagaikan Jodoh yang boleh bergandingan Selamanya.
Seorang Sahabat itu kadang harus seperti bintang di langit yang tetap kelihatan dan selalu mengawasi kita.
Sahabat baik adalah ibarat jalan yang makin di jalani akan makin terang. Sahabat baik adalah Harta dan Berkat yang tak ada Batasnya.
Sahabat adalah tangan TUHAN untuk menjaga kita.
“Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
(Amsal 17:17)

Amin

Selamat pagi, selamat beraktiviti, dan selamat berkarya

TUHAN YESUS MEMBERKATI

MENGAPA SALIB, PATUNG DAN GAMBAR SUCI DI GEREJA DISELUBUNGI KAIN UNGU MULAI MINGGU KE 5 PRAPASKAH (MINGGU SENGSARA)?

Hal ini untuk membantu menandakan misteri "Yesus menyembunyikan diri-Nya sendiri"

Patung/lukisan suci di gereja Katolik ditutupi dengan kain ungu mulai dari Vesper pada hari Sabtu malam sebelum Minggu Sengsara ─ (Minggu ke 5 di Masa Prapaskah ─ Dominica de Passione) ─ sampai Gloria dinyanyikan saat Misa Paskah tengah malam (Misa jam 12 malam saat Sabtu Suci).

(Salib-salib dibuka selubungnya pada sore hari Jumat Agung setelah Salib Suci utama di gereja dibuka selubungnya saat penghormatan meriah atas Salib. Stasi-stasi Jalan Salib tidak pernah diselubungi).
Minggu kelima di Masa Prapaskah, juga dikenal sebagai Minggu Sengsara, memulai dua minggu "Masa Sengsara". Minggu pertama disebut Minggu Sengsara, dan minggu kedua disebut Pekan Suci.

Pembacaan Injil secara tradisional saat Minggu Sengsara berfokus pada meningkatnya kebencian terhadap Kristus dari pihak Yahudi. Mereka menuduh Dia menjadi orang Samaria, melakukan sihir, penghujatan, seperti yang dimiliki Setan. Mereka tidak berpikir bahwa Kristus adalah "guru yang baik." Mereka mengira Dia adalah agen Setan.

Bacaan Injil untuk Minggu Sengsara ─ (hari Minggu kelima Prapaskah) ─ diambil dari bab kedelapan Injil Santo Yohanes yang berakhir dengan kata-kata ini:
"Mereka mengambil batu hendak merajam Dia. Tetapi Yesus menyembunyikan diri dan keluar dari Bait Allah." ─ (Yohanes 8:59)

Menurut Santo Agustinus, pada saat ini ketika "Yesus menyembunyikan dirinya," Kristus sebenarnya menjadi TAK TERLIHAT berdasarkan sifat ilahi-Nya.
Santo Agustinus menulis: Dia tidak menyembunyikan diri di sudut Bait Allah, seolah ketakutan, atau berlari ke bangunan, atau berbelok ke belakang dinding atau kolom: tapi oleh Kuasa Ilahi-Nya membuat diri-Nya sendiri tidak terlihat, Dia berlalu dari tengah-tengah mereka.

Saat ini banyak Gereja Katolik modern yang terpengaruh oleh Protestantisme tidak lagi mengikuti tradisi menyelubungi Salib/patung/gambar suci.

Sesungguhnya Salib-salib seharusnya terselubung mulai Minggu kelima Prapaskah sampai Jumat Agung. Jika Salib tidak terselubung, lalu apa gunanya penyingkapan selubung Salib pada hari Jumat Agung?

MENJADI MANUSIA HEBAT

Amsal 14:29 “Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.”

Untuk menjadi manusia yang hebat tidaklah mudah. Manusia kerap menyalah artikan kata “hebat” itu sendiri. Pikiran mereka mulai fokus untuk bekerja keras dan meraih semua yang terbaik.

Manusia seperti ini hanya akan mementingkan dirinya sendiri. Karya tangannya memang sempurna, namun hatinya penuh dengan kecacatan.

Manusia yang hebat adalah mereka yang mampu mengendalikan diri & penguasaan diri. Bila kita ingin menjadi hebat, maka kita harus bisa menyeimbangkan antara impian diri sendiri dan impian orang lain.

Jangan sampai keinginan kita melukai orang lain. Jangan hanya karena mengejar impian, kita melupakan orang-orang di sekitar kita.

Keluarga kita juga mempunyai impian, mungkin sangat sederhana yaitu agar kita bisa mengasihi mereka.

Jadilah hebat dengan mengendalikan amarah, penuhilah hati dengan pengampunan. Jadilah hebat saat orang-orang berebut untuk mempermalukan kita, tenangkan hati di dalam doa. Di dalam tinggal tenang terletak kekuatan kita dan kita dapat berdoa. Jadilah hebat saat mereka meremehkan kita, tersenyumlah terhadap apa yang mereka katakan.

”Jangan pernah berhenti untuk bersabar saat cobaan selalu menghampiri, hadapi semua dengan mengucap syukur.”

Tetap semangat dlm Tuhan Yesus Kristus, terus berjuang dan Tuhan mengasihi selalu.

JANGAN MENGERASKAN HATIMU

(Yohanes 8 : 51-59)

Hati orang Yahudi sungguh membatu sehingga terus hidup menurut tingkah laku Iblis sehingga firman Tuhan tidak pernah ada di dalam hati mereka

Mereka bukan hanya menutup hati terhadap Yesus, tetapi juga melancarkan dua tuduhan baru

Pertama, Yesus adalah orang Samaria (48). Ini merupakan tuduhan yang bersifat rasis karena orang Yahudi membenci dan menganggap orang Samaria sebagai blasteran

Kedua, Yesus telah kerasukan setan (48, 52), karena dianggap suka menyampaikan perkataan yang tidak masuk akal dan tidak sesuai fakta

Tuduhan kerasukan setan muncul (48) karena Yesus menyatakan bahwa mereka bukan anak-anak Abraham, melainkan anak-anak Iblis (44-47). Tuduhan itu muncul juga karena Yesus menawarkan hidup kekal kepada mereka yang mau percaya padahal menurut mereka

Abraham dan para nabi yang percaya dan taat firman Allah tetap mati. Dengan demikian, mereka menganggap Yesus telah menempatkan diri-Nya jauh lebih besar daripada mereka semua.

Menjawab tuduhan itu, Yesus kembali menegaskan hubungan-Nya dengan Bapa: Dia memuliakan Bapa, tetapi mereka tidak memuliakan Dia dan Bapa yang mengutus-Nya.

Yesus tidak mencari kemuliaan bagi diri-Nya karena hanya Bapa yang patut dimuliakan dan akan memuliakan Dia. Bapa yang demikian tidak mereka kenal, tetapi Yesus kenal dan hidup sesuai firman-Nya

Dalam hal ini, Abraham bersukacita karena akan dan telah menyaksikan kedatangan Yesus yang jauh lebih besar daripada dirinya. Karena sebelum Abraham ada di dunia, Yesus telah ada, bahkan sebelum segala sesuatu diciptakan dan tidak pernah ada sesaat pun Dia tidak ada

Namun sebagai keturunan Abraham, mereka tetap tidak percaya karena sejak awal mereka menolak Dia, bahkan ingin melempari-Nya dengan batu

Banyak orang yang terus menolak serta menyerang Yesus dan berita Injil karena mereka terus mengeraskan hati

Adakah kita prihatin atas sikap mereka? Doakanlah agar kasih karunia Tuhan menjamah mereka

Membangun Cinta Dalam Pernikahan

Mengapa orang menikah ?
Karena mereka jatuh cinta.
Mengapa rumah tangganya kemudian bahagia ?
Apakah karena jatuh cinta ?

Bukan...
Tapi karena mereka terus bangun cinta. Jatuh cinta itu gampang, 10 menit juga bisa.
Tapi bangun cinta itu susah sekali, perlu waktu seumur hidup...
Mengapa jatuh cinta gampang ?
Karena saat itu kita buta, bisu dan tuli terhadap keburukan pasangan kita.
Tapi saat memasuki pernikahan, tak ada yang bisa ditutupi lagi.
Dengan interaksi 24 jam per hari 7 hari dalam seminggu, semua belang tersingkap...
Di sini letak perbedaan jatuh cinta dan bangun cinta. Jatuh cinta dalam keadaan menyukai.
Namun bangun cinta diperlukan dalam keadaan jengkel.
Dalam keadaan jengkel, cinta bukan lagi berwujud pelukan, melainkan berbentuk itikad baik memahami konflik dan ber-sama2 mencari solusi yang dapat diterima semua pihak. Cinta yang dewasa tak menyimpan uneg2, walau ada beberapa hal peka untuk bisa diungkapkan seperti masalah keuangan, orang tua dan keluarga atau masalah yang sangat pribadi.. Namun sepeka apapun masalah itu perlu dibicarakan agar kejengkelan tak berlarut.
Syarat untuk keberhasilan pembicaraan adalah kita bisa saling memperhitungkan perasaan. Jika suami istri saling memperhatikan perasaan sendiri, mereka akan saling melukai. Jika dibiarkan berlarut, mereka bisa saling memusuhi dan rumah tangga sudah berubah bukan surga lagi tapi neraka.

Apakah kondisi ini bisa diperbaiki ?
Tentu saja bisa, saat masing2 mengingat KOMITMEN awal mereka dulu apakah dulu ingin mencari teman hidup atau musuh hidup. Kalau memang mencari teman hidup kenapa sekarang malah bermusuhan ??
Mencari teman hidup memang dimulai dengan jatuh cinta. Tetapi sesudahnya, porsi terbesar adalah membangun cinta. Berarti mendewasakan cinta sehingga kedua pihak bisa saling mengoreksi, berunding, menghargai, tenggang rasa, menopang, setia, mendengarkan, memahami, mengalah dan bertanggung jawab.

Mau punya teman hidup ?
Jatuh cintalah....
Tetapi sesudah itu.. bangunlah cinta...Jagalah KOMITMEN awal.

1. KETIKA AKAN MENIKAH
Janganlah mencari isteri, tapi carilah ibu bagi anak-anak kita.
Janganlah mencari suami, tapi carilah ayah bagi anak-anak kita.

2. KETIKA MELAMAR
Anda bukan sedang meminta kepada orang tua si gadis, tapi meminta kepada TUHAN melalui wali si gadis.

3. KETIKA MENIKAH
Anda berdua bukan menikah di hadapan negara, tetapi menikah di hadapan TUHAN.

4. KETIKA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA
Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melalui jalan bertabur bunga, tetapi juga semak belukar yang penuh onak & duri.

5. KETIKA BIDUK RUMAH TANGGA OLENG
Jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justru semakin erat berpegang tangan.

6. KETIKA TELAH MEMILIKI ANAK
Jangan bagi cinta anda kepada suami/isteri dan anak Anda, tetapi cintailah isteri atau suami Anda 100% & cintai anak2x Anda masing2x 100%.

7.KETIKA ANDA ADALAH SUAMI
Boleh bermanja2x kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila isteri membutuhkan pertolongan Anda.

8.KETIKA ANDA ADALAH ISTERI
Tetaplah berjalan dengan gemulai & lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.

9.KETIKA MENDIDIK ANAK
Jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur kepada anak.

10.KETIKA ANAK BERMASALAH
Yakinilah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orang tua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya.

11.KETIKA ADA 'PIL/ Pria Idaman lain.
Jangan diminum, cukuplah suami sebagai obat.

12.KETIKA ADA 'WIL/ Wanita Idaman lain.
Jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan hati.

13.KETIKA MEMILIH POTRET KELUARGA
Pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju potret keluarga bahagia.

14.KETIKA INGIN LANGGENG & HARMONIS
GUNAKANLAH FORMULA 7K

a.Ketakutan akan Tuhan
b.Kasih sayang
c.Kesetiaan
d.Komunikasi dialogis
e.Keterbukaan
f.Kejujuran
g.Kesabaran

Meski kita telah menikah dengan orang yang benar (tepat), tetapi kalau kita memperlakukan orang itu secara keliru, maka kita akhirnya akan mendapatkan orang yang keliru.
Kebahagiaan dalam sebuah pernikahan tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan harus diupayakan.
Pernikahan bukanlah tanaman bunga mekar harum semerbak yang sudah jadi. Pernikahan adalah lahan kosong yang harus kita garap bersama-sama.
Tidak cukup hanya dengan memilih dan menikah dengan orang yang tepat, tetapi jadilah pasangan yang TEPAT, yang memperlakukan pasangan kita dengan TEPAT pula.
Kita juga harus yakin kalau kita tidak salah memilih pasangan hidup. Kalau TUHAN sudah mengizinkan pernikahan itu terjadi, maka itu berarti IA mempercayakan tanggung jawab rumah tangga itu kepada kita dan pasangan kita.
Berbuatlah sesuai dengan apa yang telah engkau janjikan di hadapan TUHAN dan Imam, untuk tetap setia dan saling mengasihi dalam segala keadaan.

MENIKAH DENGAN ORANG YANG BENAR (ATAU SALAH), ITU TERGANTUNG DARI "CARA" KITA MEMPERLAKUKAN PASANGAN.

Manusia cenderung lebih pintar menilai orang lain daripada memeriksa diri sendiri,
Padahal, ketika satu jari menunjuk kepada orang lain, empat jari yang lain mengarah ke diri sendiri.
Jangan suka menghakimi tetapi baiklah kita saling mengasihi.

Pernikahan adalah tiket 1x jalan, jadi pastikan bersama pasangan kita menuju tempat yang lebih baik dari saat ini.
Pernikahan adalah tempat dimana kita dituntut menjadi dewasa & salah satu tanda dewasa adalah SIAP memikul tanggung jawab.
Pernikahan bukan masalah feeling suka tidak suka, tapi tentang komitmen.
Masalah dalam pernikahan biasanya karena kita tidak memahami perbedaan pria & wanita.
Jangan tuntut pasangan untuk berubah, kitalah yang harus berubah lebih dulu.
Ingat !!
Better me = Better we.

☻ 3 kesalahan umum ☻
yang sering dilakukan suami :
A. Tidak perhatikan perasaan istri.
Laki lebih pakai logika , wanita pakai feeling.
B. Lebih fokus memikirkan solusi daripada mendengar.
Wanita biasanya ingin didengarkan, dia ingin suami merasakan apa yang dia rasakan.
C. Seringkali setelah bicara, suami pergi tanpa beri kepastian / jawaban.

☻ 3 kesalahan umum ☻
yang sering dilakukan istri :
A. Memberi petunjuk tanpa diminta.
Mungkin bagi istri menunjukan perhatian , tapi bagi suami merasa dikontrol.
B. Mengeluhkan suami d¡ hadapan orang lain.
C. Mencoba membenarkan pada saat suami melakukan kesalahan. (istri merasa lebih benar)

Selama berumah tangga,
milikiLah komitmen2x ini :
1. Komitmen untuk tetap berpacaran.
2. Komitmen memiliki sexual intimacy regularly.
3. Komitmen untuk saling membantu (jangan mengkritik pasangan).
4. Komitmen untuk punya romantic get away (liburan berdua)
5. Komitmen berkomunikasi dengan jelas (saling cerita, terbuka, jangan biasakan bilang tidak dapat apa-apa bila ada apa-apa, pasangan kita bukan dukun)
6. Komitmen untuk bicara hal yang baik tentang pasangan (puji pasangan)
7. Komitmen untuk jadi pribadi yang lebih sehat dari sebelumnya. (Fisik yang sehat adalah kado buat pasangan)
8. Komitmen untuk mudah mengampuni pasangan.
9. Komitmen untuk bergandengan dan berpelukan.
10. Komitmen untuk h¡dυp dalam kebenaran.

10 Hukum Pernikahan Bahagia:

1. Jangan marah pada waktu yang bersamaan. (Efesus 5:1)

2. Jangan berteriak pada waktu yang bersamaan. (Matius 5:3)

3. Jikalau bertengkar cobalah mengalah untuk menang. (Amsal 16:32)

4. Tegurlah pasangan Anda dengan kasih. (Yohanes 13:34-35)

5. Lupakanlah kesalahan masa lalu. (Yesaya 1:18 ; Amsal 16:6)

6. Boleh lupakan yang lain tapi jangan lupakan Tuhan dan pasangan Anda. (Kidung Agung 3:1-2)

7. Jangan menyimpan amarah sampai matahari terbenam. (Efesus 4:26-27)

8. Seringlah memberi pujian pada pasangan Anda. ( Kidung Agung 4:1-5 ; 5:9-16)

9. Bersedia mengakui kesalahan. ( I Yohanes 1:9)

10. Dalam pertengkaran yang paling banyak bicara,dialah yang salah. ( Matius 5:9)

Pernikahan yang bahagia membutuhkan jatuh cinta berulang-ulang dengan pasangan yang sama.

Kidung Agung 8:7 "Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta. Sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina."

Konfliks dan perselisihan menggerus cinta perlahan-lahan seperti abrasi mengikis pantai.

Waktu atas sebuah pernikahan membuat cinta menjadi pudar, padahal asal muasal cinta begitu kuat tak terpadamkan, cinta sejati tidak bisa dibayar dengan harta benda.

Bangun pagi ini katakan kepada pasangan kita " I LOVE YOU " biarlah ini menjadi pupuk yang akan menyuburkan kembali cinta kepada pasangan kita.

Tujuan pernikahan bukanlah berpikiran sama, tetapi berpikir bersama.

Matius 19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.

Kenapa kita disatukan dengan pasangan kita, agar kita saling melengkapi.

Pasangan yang tepat adalah yang dapat melengkapi kekurangan kita, bukan yang sama seperti kita.

Ketahuilah! Sampai kapanpun kita tidak akan pernah bisa menemukan pasangan yang memiliki pikiran yang sama.

Ketika kita bangun pagi ini pandang pasangan kita lalu katakan "saya membutuhkan kamu tanpa kamu hidup jadi tidak sempurna"

Lalu mulailah merangkai perbedaan perbedaan dengan pasangan kita agar menjadi satu sehingga menjadi suatu kekuatan yang luar biasa.

Percayalah ! Mulai saat ini keluarga kita menjadi keluarga yang diberkati TUHAN.

Tuhan Yesus memberkati 😊😇

SIFAT & CIRI GEREJA KRISTUS

KATKIT (Katekese Sedikit) No. 225

Seri Katekismus
SIFAT & CIRI GEREJA KRISTUS

Syalom aleikhem.
Bagaikan roh kita untuk badan kita, seperti itulah Roh Kudus bagi Tubuh Kristus, yaitu Gereja. Roh Kudus menghidupkan dan menjadikan Gereja “kanisah”. Kanisah itu bait suci, maka Gereja adalah bait suci Roh Kudus. Karena itu, di mana ada Gereja, di situ ada Roh Allah.

Roh itu menganugerahkan aneka ragam karunia khusus yang disebut karisma kepada Umat Allah untuk berbagai karya atau tugas. Semua karisma digunakan untuk membangun Gereja, maksudnya melayani kesejahteraan manusia dan kebutuhan dunia. Siapa yang menerima karisma wajib menghormati para gembala Gereja yang dipilih Allah untuk mempertahankan apa yang baik.

Sifat & Ciri

Itulah – sudah dipaparkan sejak beberapa edisi lalu – Gereja Kristus. Dalam ikrar iman kita atawa Syahadat a.k.a. Kredo, Gereja Kristus itu kita akui, kita sebut Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik. Inilah keempat sifat Gereja. Keempatnya tak dapat diceraikan satu sama lain, keempatnya melukiskan ciri-ciri hakikat Gereja. In short, keempatnya adalah sifat sekaligus ciri Gereja untuk menilai seperti apakah Gereja Kristus itu.

Dari manakah asal sifat-sifat itu? Dari Allah sendiri. Umat Allah mencerap dan menerimanya melalui sejarah dan mengindahkannya sebagai tanda yang jelas bagi Gereja Kristus.

Gereja itu satu. Apanya yang satu? Ada tiga hal: (1) asalnya, (2) pendirinya, (3) jiwanya. Gereja itu menurut asalnya adalah dari Allah. Gereja satu menurut pendirinya, yaitu Kristus. Dan jiwanya adalah Roh Kudus yang menciptakan persekutuan dan menjadi pemersatu. Roh Kudus roh pemersatu, bukan roh pemecah-belah. Demikianlah kalau dikatakan Gereja itu satu.

Gereja itu satu juga karena adanya ikatan kesatuan. Apakah sajakah ikatan itu? Ada tiga hal: (1) ikrar iman, (2) ibadat, (3) suksesi. Apa maksudnya? Ikrar iman adalah pengakuan iman yang satu dan sama sebagaimana diwariskan oleh Para Rasul. Iman kita kini adalah iman yang mengikuti iman Para Rasul dulu, bukan iman hasil ciptaan satu-dua orang tertentu.

Ikatan kedua adalah ibadat. Gereja yang satu itu satu dalam perayaan ibadat, terutama dalam sakramen-sakramen. Ada tujuh sakramen dalam Gereja Kristus. Di manapun di seluruh dunia, ketujuhnya dijunjung sebagai sakramen-sakramen suci tanpa terkecuali.

Ikatan ketiga adalah suksesi apostolik, artinya Gereja yang satu digembalakan oleh pemimpin yang sah diangkat dengan Sakramen Tahbisan yang tidak terputus mata rantainya sejak para Rasul, bukan oleh (orang yang mengaku) pemimpin yang mengangkat dirinya sendiri atas dasar mandat atau wangsit entah dari mana.

** Ringkasan atas Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 797 – 815

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring (imeliba@yahoo.co.id)

Monday, February 26, 2018

KETIKA AGAMA KEHILANGAN TUHAN

Puisi K.H. Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus)

Dulu agama menghancurkan berhala.
Kini agama jadi berhala. Tak kenal Tuhannya, yang penting agamanya.

Dulu orang berhenti membunuh karena agama.
Sekarang orang saling membunuh karena agama.

Dulu orang saling mengasihi karena beragama.
Kini orang saling membenci karena beragama.
Agama tak pernah berubah ajarannya dari dulu,Tuhan nya pun tak pernah berubah dari dulu.
Lalu yang berubah apanya?
Manusia nya?

Dulu orang belajar agama sebagai modal, untuk mempelajari ilmu lainnya.
Sekarang orang malas belajar ilmu lainnya, maunya belajar agama saja.

Dulu pemimpin agama dipilih berdasarkan kepintarannya,yg paling cerdas di antara orang2 lainnya,
Sekarang orang yg paling dungu yg tidak bisa bersaing dengan orang2 lainnya, dikirim untuk belajar jadi pemimpin agama.

Dulu para siswa diajarkan untuk harus belajar giat dan berdoa untuk bisa menempuh ujian.
Sekarang siswa malas belajar, tapi sesaat sebelum ujian berdoa paling kencang, krn diajarkan pemimpin agamanya untuk berdoa supaya lulus.

Dulu agama mempererat hubungan manusia dengan Tuhan.
Sekarang manusia jauh dari Tuhan karena terlalu sibuk dengan urusan2 agama.

Dulu agama ditempuh untuk mencari wajah Tuhan.
Sekarang agama ditempuh untuk cari muka di hadapan Tuhan.

Esensi beragama telah dilupakan.
Agama kini hanya komoditi yg menguntungkan pelaku bisnis berbasis agama, karena semua yg berbau agama telah didewa-dewakan,tak kan pernah dianggap salah,tak pernah ditolak,dan jadi keperluan pokok melebihi sandang, pangan, papan.

Agama jadi hobi, tren, dan bahkan pelarian karena tak tahu lagi mesti mengerjakan apa.
Agama kini diper-Tuhan-kan, sedang Tuhan itu sendiri dikesampingkan.
Agama dulu memuja Tuhan.
Agama kini menghujat Tuhan.

Nama Tuhan dijual, diperdagangkan, dijaminkan, dijadikan murahan, oleh orang2 yg merusak, membunuh, sambil meneriakkan nama Tuhan.
Tuhan mana yang mengajarkan tuk membunuh?
Tuhan mana yg mengajarkan tuk membenci?

Tapi manusia membunuh, membenci, mengintimidasi, merusak, sambil dengan bangga meneriakkan nama Tuhan, berpikir bahwa Tuhan sedang disenangkan ketika ia menumpahkan darah manusia lainnya.

Agama dijadikan senjata tuk menghabisi manusia lainnya.
Dan tanpa disadari manusia sedang merusak reputasi Tuhan, dan sedang mengubur Tuhan dalam2 dibalik gundukan ayat2 dan
aturan agama.